PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA & KIMIA

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

Virtual Summer School Program “Ethnochemistry in Indonesian Natural Products and Crafts” 3rd week

Virtual Summer School program yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Kimia telah memasuki minggu ke-3. Antusias peserta untuk mengetahui sumber daya alam dan kerajinan khas Indonesia dari sudut pandang ethnochemistry masih tinggi. Pada minggu ke-3 ini peserta akan mendapatkan 3 topik yang menarik antara lain “Indonesian traditional fiber and fabrics”, “Leather processing in Garut’s leather crafts industry”, dan “Chemist-Tea: Processing and Benefits”.

Pertemuan pertama di minggu ke-3 yakni tentang “Indonesian traditional fiber and fabrics” yang akan disampaiakan oleh Bapak Mohamad Widodo, Ph.D., dan Bapak Nandang Setiawan, M.Ds. yang merupakan dosen dan peneliti dari Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung. Bapak Widodo menyampaikan banyak hal terkait berbagai macam sumber bahan alam yang dapat digunakan untuk natural fiber seperti katun, rami, sutra dan lain lain. Pada sesi ini peserta banyak mendapat pengetahuan terkait berbagai macam produk kerajinan kain khas di Indonesia yang menggunakan bahan dasar alami seperti tenun, songket dan lain lain. Selain itu peserta juga mendapatkan banyak informasi terkait senyawa polimer yang terkandung pada bahan alami tersebut seperti selulosa, protein, dll. Disamping itu peserta juga dikenalkan tentang berbagai macam komposisi kimia yang terkandung pada natural fiber seperti pektin, lignin, hemiseluosa dll. Kemudian Bapak Nandang memberikan berbagai macam informasi terkait macam-macam jenis kain khas dari daerah-daerah di Indonesia (Gambar 1), sehingga peserta dapat mengetahui betapa kayanya dan beragam hasil kerajinan masyarakat tradisional di Indonesia.

Gambar 1. Berbagai macam natural fiber dan kerajinan kain khas Indonesia

Pertemuan kedua pada minggu ke-3 dari serangkaian VSS program, peserta mendapatkan topik tentang “Leather processing in Garut’s leather crafts industry” yang disampaikan oleh Dr. Galuh Yuliani, M.Si, dan Dr. Heli Siti Halimatul M, M.Si. yang merupakan dosen dan peneliti di program studi kimia UPI. Seperti pada topik-topik sebelumnya, peserta akan mendapatkan pengetahuan terkait sejarah perkembangan produksi kulit di Indonesia dan prosperk ekonomi dari produksi kulit terutama di kota Garut. Selanjutnya peserta diperkenalkan material mentah dari bahan-bahan kulit serta aplikasi kulit pada kehidupan sehari-hari. Pada pertemuan ini peserta juga dikenalkan dengan berbagai tahapan proses produksi kulit, mulai dari bahan mentah, penyamakan kulit, pengolahan limbah, sampai menjadi produk kulit. Pada sesi ini peserta diperkenalkan tentang proses-proses yang melibatkan reaksi kimia, baik secara enzimatis maupun secara reaksi kimia biasa. Dan diakhir sesi peserta diperkenalkan beberapa produk kulit dari Indonesia yang telah mendunia.

Gambar 2. Antusias peserta mengikuti kelas VSS

Pertemuan berikutnya pada minggu ke-3 VSS program, peserta mendapatkan materi terkait topik “Chemist-Tea: Processing and Benefits” oleh Bapak Dr. Ir. Supriyadi, M.Si. yang merupakan dosen dan peneliti Fakultas, Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada (UGM). Pada pertemuan ini peserta mendapatkan banyak pengetahuan terkait berbagai macam jenis teh seperti Blue-sapphie-white tea, teh hijau, teh hitam, teh melati dll, serta luasnya perkebunan teh di Indonesia (Gambar 3). Hal yang paling menarik pada pertemuan ini adalah Bapak Supriyadi mengenalkan berbagai macam jenis senyawa aktif yang terkandung dalam teh seperti katekin dan turunannya. Beliau juga menjelaskan bagaimana hubungan senyawa aktif tersebut dapat mempengaruhi aroma dan rasa dari teh. Peserta juga mengenal beberapa komponen teh antara lain lipid, polifenol, gula pereduksi, asam amino dll. Narasumber juga menjelaskan bagaimana proses penyeduhan teh agar tetap menghasilkan teh yang kaya akan senyawa aktif serta reaksi kimia yang terjadi pada proses tersebut. Pada sesi Tanya jawab peserta sangat antusias, banyak pertanyaan yang disampaikan berkaitan dengan efek kesehatan dari berbagai macam jenis teh, serta pemilihan teh agar bisa menghasilkan teh dengan aroma dan rasa terbaik.

Gambar 3. Dr. Supriyadi mengenalkan berbagai maca, jenis teh di Indonesia

Untuk menyaksikan pertemuan VSS minggu ke-3 secara full bisa melalui link berikut.

https://www.youtube.com/watch?v=JDORrh0okeY
https://www.youtube.com/watch?v=u_QJuAeHk1M&t=525s
https://www.youtube.com/watch?v=OIej_Xu988g&t=245s