PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA & KIMIA

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pendidikan Indonesia

OSSCCE #2Departemen Pendidikan Kimia UPI – Penerapan STEM pada Pembelajaran Kimia (Pengembangan Kit Praktikum Skala Mikro dan Augmented Reality)

Online Seminar Series on Chemistry and Chemistry Education (OSSCCE)  sesi 2 telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2020. Sesi kali ini mengundang Dr. Harry Firman (Universitas Pendidikan Indonesia) dan Dr. Nur Farhana Jaafar (Universiti Sains Malaysia) sebagai pembicara. Tema online seminar ini adalah “Chemistry in STEM Education”, pembahasan yang diuraikan meliputi contoh aplikasi STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)dalam pembelajaran kimia pada tingkat sekolah menengah. Acara ini dihadiri oleh 433 peserta dari beberapa kalangan, meliputi guru, dosen, mahasiswa, dan lain-lain.

Pada sesi 1, Dr. Harry Firman menyampaikan implementasi pendidikan STEM pada pembelajaran kimia serta hasil penelitian yang menunjukkan pengaruh dari pendidikan STEM. 5E+Engineering Learning Cycle menjadi salah satu sintaks pembelajaran yang dapat digunakan pada implementasi pembelajaran kimia berbasis STEM, yang mana siswa dilatih untuk memecahkan masalah berdasarkan pengetahuan yang telah diperoleh. Masalah-masalah yang diangkat pada pembelajaran kimia berbasis STEM dapat berupa masalah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan sel volta dari buah lemon, mengekstraksi seng dari limbah baterai bekas, menjernihkan air yang keruh, dan sebagainya. Pak Harry menekankan bahwa aplikasi STEM pada pembelajaran kimia bukanlah merupakan suatu proses yang instan, sehingga membutuhkan suatu proses untuk dapat melihat hasilnya. Meskipun begitu, guru juga diharapkan dapat berusaha untuk mengaplikasikan STEM dalam pembelajaran kimia.

Pada sesi 2, Dr. Nurfarhana Jaafar menjelaskan penggunaan peralatan praktikum skala mikro untuk mempermudah pelaksanaan praktikum dalam rangka menerapkan STEM pada pembelajaran kimia. Pelaksanaan praktikum kimia di sekolah dapat meningkatkan kreativitas dan minat siswa terhadap sains, namun biasanya terkendala pada keamanan serta keterbatasan alat dan bahan kimia. Menurut Bu Nurfarhana, praktikum kimia dengan peralatan skala mikro dapat membangun konsep kimia namun dilakukan dalam skala kecil dan dengan alat yang sederhana. Selain peralatan praktikum skala mikro, Bu Nurfarhana juga memaparkan penggunaan teknologi augmented reality dalam pembelajaran tentang sistem periodik sebagai salah satu produk pembelajaran berbasis STEM.

Pelaksanaan seminar berlangsung dengan interaktif. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh peserta kepada pemateri, terutama mengenai teknis pembelajaran STEM yang dapat dikembangkan di kelas, mengingat banyaknya kesulitan yang dihadapi guru saat mencoba mengaplikasikan STEM pada pembelajaran. Selain itu, beberapa peserta juga tertarik untuk mengembangkan teknologi augmented reality pada pembelajaran berbasis STEM. Inovasi STEM dalam pembelajaran kimia khususnya di masa pandemic covid-19 juga banyak ditanyakan oleh para peserta. Semoga OSSCCE #2 ini dapat menjadi inspirasi untuk mencoba dan mengembangkan penerapan STEM dalam pembelajaran kimia pada berbagai topik. Sesi presentasi dan tanya jawab OSSCCE #2 sudah dapat diakses pada kanal YouTube Departemen Pendidikan Kimia UPI. Pada OSSCCE#3, akan dibahas mengenai berbagai inovasi pada riset tentang katalis. Sampai bertemu pada OSSCCE #3, jangan lupa registrasi pada laman https://bit.ly/osscce_catalyst.